Mobil dinas Wakil Presiden Ma’ruf Amin sempat dihadang para pendemo yang menolak kenaikan harga BBM saat melintas di Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di simpang empat RS Charitas Palembang. Pendemo yang diduga merupakan mahasiswa dan ormas Cipayung Plus langsung memblokade jalan ketika mobil Ma’ruf Amin mendekat.
Dalam video yang beredar nampak seorang mahasiswa berlari mengejar mobil dinas dengan pelat nomor RI 2 kemudian menghadangnya. Anggota polisi yang sedang bertugas melakukan pengamanan melihat dan langsung mengejar mahasiswa agar memberikan jalan.
Peristiwa penghadangan mobil dinas Wakil Presiden RI ini hanya berlangsung beberapa menit. Akhirnya mobil Ma’ruf Amin dapat melanjutkan perjalanan ke Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang.
Wakapolda Sumatera Selatan Brigjen Rudi Setiawan memberikan penjelasan bahwa saat ini telah ada tujuh orang pendemo yang diamankan oleh pihak kepolisian. Ketujuh orang itu akan diperiksa untuk mendapat keterangan terkait kericuhan tersebut.
“Sekarang sudah dibawa ke polres,” ujar Wakapolda Sumsel.
Menurut Rudi, para massa semula menjadwalkan untuk melakukan aksi di kantor Gubenur Sumsel. Kemudian secara mendadak para massa merubah titik aksi menjadi kawasan simpang Charitas.
“Lokasi disimpang Charitas ini sangat padat sehingga menimbulkan kemacetan,” kata Rudi.
Diberitakan sebelumnya, Ma’ruf Amin sempat mengatakan, pemerintah tidak melarang masyarakat melakukan aksi demo penolakan kenaikan BBM. Namun dia meminta aspirasi dilakukan tanpa adanya kekerasan.
“Saya kira paham di negara demokrasi aspirasi itu kan boleh disalurkan, karena itu demo tentu bagian dari demokrasi. Tapi yang kita harapkan tidak anarkis tidak menimbulkan kegaduhan disampaikan secara wajar saja,” kata Ma’ruf Amin saat kunjungan kerja di Palembang, Sumatera Selatan.
Ma’ruf menjelaskan, aksi demo yang dilakukan hampir di seluruh provinsi itu sebetulnya telah ditanggapi pemerintah. Sehingga, ia meminta agar aspirasi disalurkan tanpa melakukan tindakan anarkis yang dapat menimbulkan kerugian di seluruh pihak. Menurut Ma’ruf kenaikan harga BBM dikarenakan pemberian subsidi yang diberikan pemerintah tidak tepat sasaran.