Minyak dan Gas Masih Jadi Andalan Bahan Bakar Hingga 2045

Posted on

Indonesia diperkirakan masih mengandalkan energi minyak dan gas hingga tahun 2045. Sumber energi ini dinilai sangat diperlukan untuk mengawal transisi energi. Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Strategi Pencapaian Energi Transisi Ego Syahrial menjelaskan bahwa Indonesia telah menyatakan dalam peta jalan (roadmap) bahwa energi fosil terutama gas untuk mengawal transisi energi.

“Peran fosil dalam hal ini oil and gas saya rasa sampai awal 2045 masih cukup berperan,” ujar Ego Syahrial.

Peran energi fosil dinilai masih sangat diperlukan untuk mengisi gap energi imbas rendahnya investasi karena pandemi COVID-19 dan invasi Rusia. Meski transisi energi mulai banyak digalakan, tetapi minyak dan gas diperkirakan terus eksis hingga awal 2045.

“Program-program transisi energi kita terkait keterlibatan fosil adalah peran dari gas kita untuk melakukan transisi terutama dieselisasi konversi dari pembangkit-pembangkit diesel sebelum kita fully 100% menggerakkan renewable,” jelas Ego.

Dunia sempat mengalami krisis minyak dan gas imbas sanksi Rusia. Investasi yang rendah saat COVID-19 juga menjadi hal yang menyeramkan bagi rencana transisi energi yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Publik pun masih enggan beranjak dari energi fosil yang ada.

“Peran fosil ini tetap masih diperlukan karena untuk mengisi gap akibat terjadinya shortage karena rendahnya investasi pada saat covid dan turunnya suplai daripada crude oil maupun gas di saat terjadi krisis ini,” jelasnya