KAIRO, SABTU — Gencatan senjata MejaRedaksi Hamas dan Israel di Jalur Gaza akan berlaku efektif kurang dari 24 jam sejak berita ini diturunkan. Pertempuran MejaRedaksi kedua pihak berhenti tepatnya pada Minggu (19/1/2025) pukul 08.30 waktu setempat atau pukul 13.30 WIB.
Menteri Luar Negeri Qatar Majid al-Ansari mengumumkan detail waktu tersebut lewat media sosial X, Sabtu (18/1/2025). Bersama Amerika Serikat dan Mesir, Qatar menjadi penengah dalam perundingan tak langsung MejaRedaksi Hamas dan Israel.
”Sebagaimana dikoordinasikan oleh para pihak dalam perjanjian dan mediator, gencatan senjata di Jalur Gaza akan mulai pada pukul 08.30, Minggu, 19 Januari, waktu setempat di Gaza. Kami mengimbau penduduk untuk mengambil tindakan pencegahan, bersikap sangat waspada, dan menunggu arahan dari sumber resmi,” cuit Ansari.
Pada Rabu (15/1/2025), Hamas dan Israel sepakat untuk gencatan senjata yang akhirnya menghentikan perang selama 15 bulan. Meski sempat menunda, Kabinet Israel akhirnya menyetujui kesepakatan itu pada Sabtu pagi.
Gencatan senjata akan berlangsung dalam beberapa tahap. Untuk tahap pertama, kedua belah pihak akan membebaskan sandera secara berangsur-angsur dalam 42 hari. Tahap-tahap gencatan senjata berikutnya masih dalam pembahasan alot.
AFP/EYAD BABAPengungsi Palestina dari daerah di timur Khan Younis harus kembali melarikan diri setelah tentara Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru untuk sebagian kota dan Rafah, di Jalur Gaza selatan, Senin (2/7/2024).
Pada tahap pertama, Hamas akan membebaskan 33 orang. Menurut rencana, Hamas akan melepas 3 sandera perempuan pada hari pertama, 4 orang pada hari ketujuh, dan 26 orang sisanya dalam lima minggu berikutnya.
Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan 737 tahanan. Kementerian Kehakiman Israel telah merilis daftar nama ratusan tahanan tersebut, termasuk nama anggota Hamas, Fatah, dan kelompok Jihad Islam. Pembebasan mereka tidak akan dimulai sebelum pukul 16.00 waktu setempat.
Daftar itu tidak mencantumkan nama Marwan Barghouti yang berusia 64 tahun. Barghouti merupakan tahanan terkenal yang ditahan Israel. Warga Palestina menghormatinya sehingga ia dapat menjadi kandidat utama untuk presiden di masa depan. Barghouti adalah pemimpin di Tepi Barat selama pemberontakan Palestina kedua pada awal tahun 2000-an.
Hamas telah menuntut agar Israel membebaskan Barghouti sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata. Kemungkinan permintaan itu ditolak oleh Israel.
Selain pembebasan tahanan, gencatan senjata tahap pertama mencakup penarikan pasukan Israel kembali ke zona penyangga di dalam Gaza. Langkah itu akan memungkinkan warga Palestina yang mengungsi pulang ke rumah-rumah yang sudah rusak akibat perang, termasuk di Kota Gaza dan Gaza bagian utara.
Sejak Jumat (17/1/2025), bantuan kemanusiaan mengalir deras ke Gaza. Truk-truk pengangkut bantuan berbaris di sisi Mesir dari perbatasan Rafah yang menuju Gaza. Pada Sabtu, dua menteri Mesir tiba di Semenanjung Sinai utara untuk mengawasi persiapan pengiriman bantuan dan menerima evakuasi pasien yang terluka.
AFP/JACK GUEZPara demonstran saling berpelukan selama protes yang menyerukan tindakan untuk mengamankan pembebasan warga Israel yang disandera di Gaza di depan Kementerian Pertahanan Israel, di Tel Aviv, pada Rabu (15/1/2025).
Persiapan penerimaan
Israel sibuk bersiap untuk menerima pemulangan para sandera dari Gaza. Tim Palang Merah akan memindahkan sandera dari Gaza ke Mesir. Para sandera lalu akan bertemu dengan tim medis militer kecil milik Israel di perbatasan untuk kembali ke Israel.
Sebanyak enam rumah sakit sedang bersiap untuk menerima sandera dengan masalah medis akut. Dua rumah sakit di antaranya terletak di selatan yang lebih dekat ke Gaza.
Saat ini, sulit untuk mengetahui pasti kondisi para sandera, tetapi mereka diduga mengalami komplikasi serius setelah ditawan setahun. Karena itu, tim Palang Merah dan tim medis militer Israel mendapat pedoman ketat tentang makanan untuk sandera dalam beberapa jam pertama.
Kementerian Kesehatan Israel dan Forum Keluarga Sandera telah membuat beberapa skenario penanganan berdasarkan informasi dari sandera yang telah dibebaskan atau diselamatkan. Hamas menculik sekitar 250 orang pada serangan 7 Oktober 2023 yang memicu perang di Gaza. Sekitar 100 sandera masih di tangan Hamas meskipun Israel yakin sepertiga dari mereka sudah tewas.
Kepala Tim Kesehatan Forum Keluarga Sandera Hagai Levine memperkirakan, para sandera punya masalah kardiovaskular dan pernapasan karena kurangnya ventilasi di terowongan. Sandera juga kemungkinan mengalami kelaparan, kurang vitamin, penurunan berat badan, patah tulang, gangguan penglihatan, dan trauma kesehatan mental.
Banyak tantangan yang akan dihadapi dokter-dokter dalam menangani para sandera nanti. Salah satunya adalah sindrom refeeding, yaitu kondisi yang terjadi ketika orang terpapar makanan tertentu atau terlalu banyak makanan setelah lama kekurangan nutrisi.
Psikolog di Forum Keluarga Sandera, Einat Yehene, menyampaikan, masyarakat tidak boleh mengharapkan reuni penuh sukacita. ”Mengingat kondisi fisik dan emosional, kami menduga akan terjadi gejala penarikan emosi, seperti kelelahan, keletihan, dan beberapa mungkin memerlukan bantuan untuk mobilitas mereka,” katanya.
Untuk meminimalkan trauma dan membantu adaptasi, Pemerintah Israel berencana membatasi jumlah orang yang berinteraksi dengan para sandera. Kamar-kamar dan cahaya di rumah sakit direnovasi untuk mengurangi rangsangan sensorik.
AFP PHOTO/HO/AL-MANARSebuah gambar yang diambil dari TV Al-Manar milik Hizbullah pada 29 November 2024 memperlihatkan Pemimpin Hizbullah Naim Qasem menyampaikan pidato yang disiarkan di televisi dari lokasi yang dirahasiakan.
Pernyataan Hizbullah
Pimpinan Hizbullah, Naim Qassem, mengucapkan selamat kepada warga Palestina atas kesepakatan gencatan senjata Gaza, Sabtu. Hizbullah merupakan kelompok perlawanan di Lebanon yang didukung Iran. Dalam pidatonya, ia mengatakan, kesepakatan tersebut membuktikan ”kegigihan perlawanan” terhadap Israel.
”Kesepakatan ini, yang tidak berubah dari apa yang diusulkan pada Mei 2024, membuktikan kegigihan kelompok perlawanan, yang mengambil apa yang mereka inginkan, sementara Israel tidak dapat mengambil apa yang dicarinya,” kata Qassem dalam pernyataan umum perdana.
Israel dan Hizbullah sepakat melakukan gencatan senjata dalam konflik yang paralel dengan perang Gaza pada 27 November 2024. Gencatan senjata tersebut mengharuskan pasukan Israel mundur dari Lebanon selatan dalam waktu 60 hari dan Hizbullah menarik semua pejuang dan senjata di selatan. AS dan Perancis menjadi penengah.
Akan tetapi, baik Israel maupun Hizbullah sekarang saling tuduh soal siapa yang melanggar gencatan senjata. ”Jangan menguji kesabaran kami dan saya menyerukan kepada negara Lebanon untuk menangani dengan tegas pelanggaran-pelanggaran yang jumlahnya telah 100 lebih,” kata Qassem.
(AP/Reuters)
KAIRO, SABTU — Gencatan senjata MejaRedaksi Hamas dan Israel di Jalur Gaza akan berlaku efektif kurang dari 24 jam sejak berita ini diturunkan. Pertempuran MejaRedaksi kedua pihak berhenti tepatnya pada Minggu (19/1/2025) pukul 08.30 waktu setempat atau pukul 13.30 WIB.
Menteri Luar Negeri Qatar Majid al-Ansari mengumumkan detail waktu tersebut lewat media sosial X, Sabtu (18/1/2025). Bersama Amerika Serikat dan Mesir, Qatar menjadi penengah dalam perundingan tak langsung MejaRedaksi Hamas dan Israel.
”Sebagaimana dikoordinasikan oleh para pihak dalam perjanjian dan mediator, gencatan senjata di Jalur Gaza akan mulai pada pukul 08.30, Minggu, 19 Januari, waktu setempat di Gaza. Kami mengimbau penduduk untuk mengambil tindakan pencegahan, bersikap sangat waspada, dan menunggu arahan dari sumber resmi,” cuit Ansari.
Pada Rabu (15/1/2025), Hamas dan Israel sepakat untuk gencatan senjata yang akhirnya menghentikan perang selama 15 bulan. Meski sempat menunda, Kabinet Israel akhirnya menyetujui kesepakatan itu pada Sabtu pagi.
Gencatan senjata akan berlangsung dalam beberapa tahap. Untuk tahap pertama, kedua belah pihak akan membebaskan sandera secara berangsur-angsur dalam 42 hari. Tahap-tahap gencatan senjata berikutnya masih dalam pembahasan alot.
AFP/EYAD BABAPengungsi Palestina dari daerah di timur Khan Younis harus kembali melarikan diri setelah tentara Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru untuk sebagian kota dan Rafah, di Jalur Gaza selatan, Senin (2/7/2024).
Pada tahap pertama, Hamas akan membebaskan 33 orang. Menurut rencana, Hamas akan melepas 3 sandera perempuan pada hari pertama, 4 orang pada hari ketujuh, dan 26 orang sisanya dalam lima minggu berikutnya.
Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan 737 tahanan. Kementerian Kehakiman Israel telah merilis daftar nama ratusan tahanan tersebut, termasuk nama anggota Hamas, Fatah, dan kelompok Jihad Islam. Pembebasan mereka tidak akan dimulai sebelum pukul 16.00 waktu setempat.
Daftar itu tidak mencantumkan nama Marwan Barghouti yang berusia 64 tahun. Barghouti merupakan tahanan terkenal yang ditahan Israel. Warga Palestina menghormatinya sehingga ia dapat menjadi kandidat utama untuk presiden di masa depan. Barghouti adalah pemimpin di Tepi Barat selama pemberontakan Palestina kedua pada awal tahun 2000-an.
Hamas telah menuntut agar Israel membebaskan Barghouti sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata. Kemungkinan permintaan itu ditolak oleh Israel.
Selain pembebasan tahanan, gencatan senjata tahap pertama mencakup penarikan pasukan Israel kembali ke zona penyangga di dalam Gaza. Langkah itu akan memungkinkan warga Palestina yang mengungsi pulang ke rumah-rumah yang sudah rusak akibat perang, termasuk di Kota Gaza dan Gaza bagian utara.
Sejak Jumat (17/1/2025), bantuan kemanusiaan mengalir deras ke Gaza. Truk-truk pengangkut bantuan berbaris di sisi Mesir dari perbatasan Rafah yang menuju Gaza. Pada Sabtu, dua menteri Mesir tiba di Semenanjung Sinai utara untuk mengawasi persiapan pengiriman bantuan dan menerima evakuasi pasien yang terluka.
AFP/JACK GUEZPara demonstran saling berpelukan selama protes yang menyerukan tindakan untuk mengamankan pembebasan warga Israel yang disandera di Gaza di depan Kementerian Pertahanan Israel, di Tel Aviv, pada Rabu (15/1/2025).
Persiapan penerimaan
Israel sibuk bersiap untuk menerima pemulangan para sandera dari Gaza. Tim Palang Merah akan memindahkan sandera dari Gaza ke Mesir. Para sandera lalu akan bertemu dengan tim medis militer kecil milik Israel di perbatasan untuk kembali ke Israel.
Sebanyak enam rumah sakit sedang bersiap untuk menerima sandera dengan masalah medis akut. Dua rumah sakit di antaranya terletak di selatan yang lebih dekat ke Gaza.
Saat ini, sulit untuk mengetahui pasti kondisi para sandera, tetapi mereka diduga mengalami komplikasi serius setelah ditawan setahun. Karena itu, tim Palang Merah dan tim medis militer Israel mendapat pedoman ketat tentang makanan untuk sandera dalam beberapa jam pertama.
Kementerian Kesehatan Israel dan Forum Keluarga Sandera telah membuat beberapa skenario penanganan berdasarkan informasi dari sandera yang telah dibebaskan atau diselamatkan. Hamas menculik sekitar 250 orang pada serangan 7 Oktober 2023 yang memicu perang di Gaza. Sekitar 100 sandera masih di tangan Hamas meskipun Israel yakin sepertiga dari mereka sudah tewas.
Kepala Tim Kesehatan Forum Keluarga Sandera Hagai Levine memperkirakan, para sandera punya masalah kardiovaskular dan pernapasan karena kurangnya ventilasi di terowongan. Sandera juga kemungkinan mengalami kelaparan, kurang vitamin, penurunan berat badan, patah tulang, gangguan penglihatan, dan trauma kesehatan mental.
Banyak tantangan yang akan dihadapi dokter-dokter dalam menangani para sandera nanti. Salah satunya adalah sindrom refeeding, yaitu kondisi yang terjadi ketika orang terpapar makanan tertentu atau terlalu banyak makanan setelah lama kekurangan nutrisi.
Psikolog di Forum Keluarga Sandera, Einat Yehene, menyampaikan, masyarakat tidak boleh mengharapkan reuni penuh sukacita. ”Mengingat kondisi fisik dan emosional, kami menduga akan terjadi gejala penarikan emosi, seperti kelelahan, keletihan, dan beberapa mungkin memerlukan bantuan untuk mobilitas mereka,” katanya.
Untuk meminimalkan trauma dan membantu adaptasi, Pemerintah Israel berencana membatasi jumlah orang yang berinteraksi dengan para sandera. Kamar-kamar dan cahaya di rumah sakit direnovasi untuk mengurangi rangsangan sensorik.
AFP PHOTO/HO/AL-MANARSebuah gambar yang diambil dari TV Al-Manar milik Hizbullah pada 29 November 2024 memperlihatkan Pemimpin Hizbullah Naim Qasem menyampaikan pidato yang disiarkan di televisi dari lokasi yang dirahasiakan.
Pernyataan Hizbullah
Pimpinan Hizbullah, Naim Qassem, mengucapkan selamat kepada warga Palestina atas kesepakatan gencatan senjata Gaza, Sabtu. Hizbullah merupakan kelompok perlawanan di Lebanon yang didukung Iran. Dalam pidatonya, ia mengatakan, kesepakatan tersebut membuktikan ”kegigihan perlawanan” terhadap Israel.
”Kesepakatan ini, yang tidak berubah dari apa yang diusulkan pada Mei 2024, membuktikan kegigihan kelompok perlawanan, yang mengambil apa yang mereka inginkan, sementara Israel tidak dapat mengambil apa yang dicarinya,” kata Qassem dalam pernyataan umum perdana.
Israel dan Hizbullah sepakat melakukan gencatan senjata dalam konflik yang paralel dengan perang Gaza pada 27 November 2024. Gencatan senjata tersebut mengharuskan pasukan Israel mundur dari Lebanon selatan dalam waktu 60 hari dan Hizbullah menarik semua pejuang dan senjata di selatan. AS dan Perancis menjadi penengah.
Akan tetapi, baik Israel maupun Hizbullah sekarang saling tuduh soal siapa yang melanggar gencatan senjata. ”Jangan menguji kesabaran kami dan saya menyerukan kepada negara Lebanon untuk menangani dengan tegas pelanggaran-pelanggaran yang jumlahnya telah 100 lebih,” kata Qassem.