Tersangka pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo akan diperiksa dengan alat pendeteksi kebohongan (lie detector). “Ya betul (dilakukan lie detector hari ini),” kata Kadiv Humas Irjen Dedi Prasetyo. Pemeriksaan terhadap Ferdy Sambo menggunakan lie detector dilakukan di Puslabfor Bareskrim Polri, di Babakan Madang, Kabupaten Bogor.
“Di Puslabfor Sentul,” sambungnya
Dedi mengatakan ia belum bisa memastikan kapan hasil lie detector Ferdy Sambo keluar. Menurut Dedi, itu merupakan kewenangan penyidik.
“Itu kewenangan penyidik. Karena hasil Polygraph pro-justitia untuk kepentingan penyidik, silahkan tanyakan penyidik,” kata Dedi.
Sebelumnya empat tersangka lainnya juga diperiksa dengan lie detector. Hasilnya, tiga tersangka yakni Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, Kuat Ma’ruf memberikan keterangan jujur.
“Barusan saya dapat hasil sementara uji poligraf terhadap RE, RR, dan KM. Hasilnya ‘no deception indicated’ alias jujur,” kata Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian.
Menurut Andi, pemeriksaan dengan metode ini bertujuan untuk memperkaya bukti petunjuk. Dia tak menjelaskan detail materi pemeriksaan ketiga tersangka dugaan pembunuhan Yosua itu.
Sementara, untuk istri Sambo, Putri Candrawathi, Polri enggan membuka hasilnya. Kendati demikian, Polri menyebut akurasi alat tersebut mencapai 93%.
“Untuk hasil lie detector atau poligraf yang sudah dilakukan kemarin terhadap Saudari PC dan juga Saudari S sama, ya hasil poligraf setelah saya berkomunikasi dengan Pusabfor dan juga operator poligraf bahwa hasil poligraf atau lie detector itu pro justitia, itu juga konsumsi penyidik,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat jumpa pers di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.