31 TKI yang berasal dari Sulut mendadak viral lantaran bekerja secara ilegal dan berakhir dengan penyiksaan yang didapat saat bekerja di Kamboja. Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad serta pihak Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) telah mengkonfirmasi kejadian naas tersebut. Polri juga telah merilis daftar nama ke 31 WNI asal Sulut. Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco juga menegaskan bahwa pihaknya dan Polri telah menghubungi Kepolisian Myanmar untuk segera mengamankan para TKI.
“Kita terus berkomunikasi dan memantau informasi terbari dari 31 warga Sulut yang saat ini telah diamankan oleh Kepolisian Myanmar,” ujar Dasco.
Kepolisian Myanmar telah melakukan koordinasi kepada Polri dan Dasco tentang setiap perkembangan kasus kekerasan WNI ini. Sufmi Dasco Ahmad mencoba mengupayakan agar 31 WNI asal Sulut itu mendapat perlakuan yang layak hingga kepulangan mereka ke Indonesia. Pada akhir November lalu, Dasco dan jajaran Polri yang bertugas mendapat laporan tentang adanya penyiksaan WNI di Kamboja dengan cara disetrum. Meski mereka bekerja secara ilegal melalui agen pada akhir Oktober 2022, menurut Dasco mereka tidak layak diperlakukan sekeji itu.
“Kenyataannya di Kamboja sana pekerjaannya tidak sesuai. Mereka tidak bisa pulang karena passport ditahan,” sambungnya
Para korban bercerita kepada keluarga di Indonesia. Mereka mengatakan apabila bekerja tidak sesuai target maka akan disetrum berkali-kali dan tidak diberi makan selama berhari-hari. Keluarga yang tidak tega mendesak pihak kepolisian serta melaporkan kejadian ini kepada Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad agar dapat memulangkan mereka semua. Dasco bersama Polri kemudian menghubungi Kepolisian Myanmar untuk tindakan lebih lanjut.
Akhirnya pada 9 Desember 2022 upaya evakuasi telah terlihat hasilnya. Mereka telah diserahkan ke KBRI di Kamboja oleh Kepolisian Myanmar. Keluarga pun merasa lega atas kecepatan dan kesigapan Polri serta Bapak Sufmi Dasco Ahmad yang menggandeng Kepolisian Myanmat.
“Terima kasih untuk para pihak yang telah membantu permasalahan anak kami di Kamboja, khususnya Pak Dasco dan para anggota Polri yang mengamankan,” ujar ibu Kevin, salah satu korban.
Kabar keberhasilan upaya Sufmi Dasco Ahmad serta jajaran Polri dalam menangani kasus kekerasan kepada WNI di Kamboja sangat di acungi jempol oleh publik. Dasco menegaskan pihaknya akan terus mengawal kasus ini hingga para WNI pulang ke rumah dan bertemu dengan keluarga. Polri juga menyampaikan pesan kepada masyarakat agar para pencari kerja yang ingin mencari kerja di luar negeri untuk berhati-hati.
“Ikuti saja jalur pemerintah, jangan tergiur gaji banyak dan kemudahan lain agar hal buruk seperti ini tidak terjadi lagi,” ujar salah satu anggota Polri yang bertugas.